Sabtu, 05 November 2011

Pragmatik (Boni)

1. Faktor penentu dalam berkomunikasi ada tujuh, yaitu :

a. Siapa dan dengan siapa mereka berbahasa.
Faktor pertama ini mengandung makna bahwa dalam konteks berkomunikasi, seorang pembicara haruslah memperhatikan status sosial, kedudukan, jenjang usia lawan bicaranya. Dalam hal ini setelah tahu siapa lawan bicaranya, tentulah pembicara menggunakan bahasa yang sesuai dengan lawan bicaranya, dengan pemilihan kata yang tepat pula.

b. Untuk tujuan apa mereka berbahasa.
Dalam faktor yang kedua ini, seseorang yang ingin berkomunikasi dengan orang lain haruslah mengetahui tujuan apa yang ingin dicapainya melalui komunikasi itu. Tujuan yang berbeda tentu memerlukan bahasa yang berbeda pula. Sebagai contoh, orang yang berkomunikasi dengan tujuan memperoleh informasi, tentu akan menggunakan pilihan kata yang mengarah pada pertanyaan-pertanyaan. Berbeda hal nya dengan orang yang berkomunikasi dengan tujuan untuk meyakinkan lawan bicaranya, tentu dengan bahasa yang meyakinkan pula, tidak dengan pertanyaan-pertanyaan seperti pada tujuan memperoleh informasi tadi.

c. Dalam konteks atau situasi yang bagaimana mereka berbahasa.
Pada faktor ketiga ini, konteks dan situasi yang sedang terjadi saat proses komunikasi berlangsung, hendaknya menjadi perhatian seseorang yang ingin berkomunikasi dengan orang lain. Saat situasi yang resmi, tentunya menggunakan bahasa baku yang resmi, sebaliknya saat situasi yang tidak resmi, tentunya menggunakan bahasa yang santai atau yang tidak resmi. Saat situasi yang meliabatkan beberapa orang yang berbeda latar belakang budaya, sosial, dan lain-lain, seorang pembicara hendaknya menggunakan bahasa pengantar yang lazim digunakan, agar orang dilibatkan dalam komunikasi itu mengerti.

d. Topik apa yang akan dibicarakan.
Pembicara harus mengetahui topik apa yang akan dibicarakan, agar pembicaraan bisa berjalan dengan baik. Misalnya dalam topik tentang kesehatan, tentu seorang pembicara membicarakn mengenai kesehatan, tidak membicarakan hal-hal lain.

e. Dengan jalur mana (lisan atau tulisan).
Jalur komunikasi atau ragam komunikasi yang digunakan dalam berkomunikasi dengan orang lain, menuntut pemiiihan kata, kalimat atau ragam bahasa tertentu. Komunikasi lisan menggunakan pemilihan kata yang berbeda ketika disampaikan melalui komunikasi tulis.

f. Media apa yang digunakan dalam berkomuniaksi
Penggunaan media dalam menyampaikan sesuatu kepada orang lain memerlukan pemilihan bahasa tertentu. Media telepon misalnya akan berbeda penggunaan bahasanya ketika pembicara menggunakan media surat.

g. Dalam peristiwa apa mereka berbicara
Setiap peristiwa memerlukan bahasa tertentu yang akan digunakan. Dalam upacara, tentu akan menggunakan ragam bahasa paling resmi. Dalam percakapan santai, tentu menggunakan ragam bahasa tidak formal.

2. Ragam bahasa yang berkaitan dengan pragmatik :
a. Ragam beku ( frozen), ialah ragam bahasa yang paling resmi yang dipergunakan dalam situasi –situasi khidmat dan upacara-upacara resmi. Dalam bentuk tullis, terdapat dalam dokumen-dokumen bersejarah, seperti undang-undang dasar. Contoh ragam beku dalam upacara :“ penghormatan kepada inspektur upacara”.
b. Ragam resmi (formal), ialah ragam bahasa yang dipakai dalam pidato-pidato resmi rapat dinas atau rapat resmi pimpinan suatu badan. Contoh : “ Hadirin sekalian, secara resmi acara pembukaan festival musik antar perguruan tinggi ini saya buka”
c. Ragam usaha (consultative), ialah ragam bahasa yang sesuai dengan pembicaraan-pembicaraan biasa di sekolah-sekolah, perusahaan-perusahaan dan rapat-rapat usaha yang berorientasi pada hasil. Contoh : pembicaraan di sekolah “ kalian sudah belajar anak-anak?”
d. Ragam santai (causal), ialah ragam bahasa yang biasa dipakaiu antarteman dalam
berbincang-bincang, rekreasi, berolahraga dan sebagainya. Contoh: “ Bang, apa kabar?”
e. Ragam akrab (intimate), ialah ragam bahasa antaranggota yang akrab dalam keluarga atau teman-teman yagn tidak perlu berbahasa secara lengkap dengan artikulasi yagn terang tetapi cukup dengan ucapan-ucapan yang pendek-pendek. Contoh: “ dek, ambilin kopi yah?”

3. Pokok-pokok bahasan Pragmatik :
a. aspek sosialisasi

a.1 menyapa orang lain berkumpul
a.2 menyapa orang lain waktu bertemu
a.2 menyapa orang lain berpisah
b. aspek intelektual

b.1 mengungkapkan sesuatu itu mungkin atau tidak mungkin
b.2 ingin mengetahui sesuatu itu mungkin atau tidak mungkin
b.3 menyatakan kemampuan atau ketidakmampuan
b.4 mengungkapkan apakah sesuatu itu masuk akal
b.5 ingin mengetahui apakah sesuatu itu masuk akal
b.6 ingin mengetahui tentang kemampuan dan ketidakmampuan
b.7 ingin mengetahui apakah sesuatu itu pasti atau tidak pasti
b.8 ingin mengetahui sesuatu itu pasti atau tidak pasti di antara orang lain

c. aspek emosi

c.1 mengungkapkan sesuatu itu menarik atau tidak menarik
c.2 ingin mengetahui sesuatu itu menarik atau tidak menarik
c.3 mengungkapkan rasa puas
c.4 mengungkapkan rasa tidak puas
c.5 ingin mengetahui rasa puas atau tidak puas
c.6 menyatakan pilihan
c.7 ingin mengetahui rasa senang dan setuju

d. aspek informasi factual

d.1 mengidentifikasi sesuatu
d.2 melaporkan sesuatu
d.3 memperbaiki sesuatu
d.4 bertanya tentang sesuatu

e. aspek moral

e.1 minta maaf
e.2 menyatakan persetujuan
e.3 menyatakan pengungkapan apresiasi
e.4 menyatakan penyesalan

f. aspek penyelesaian sesuatu

f.1 menyatakan sesuatu pekerjaan
f.2 meminta orang lain mengerjakan sesuatu
f.3 memberikan bantuan
f.4 meminta batuan

4. Contoh percakapan ;
1. Sosialisasi
Marry : “ Hai Dina, apa kabar? Jarang kelihatan sekarang”
Dina : “ Hai juga Mar…, kabar baik, biasa lah lagi sibuk skripsi sekarang”
Marry : “ Oh ya, sebentar lagi sarjana..jangan lupa sama teman ya Din…”
Dina : “ Tenang saja Mar…aku tidak mungkin lupa dengan mu…
Marry : “ Terima kasih Din, kamu memang teman ku yang baik”
2. Intelektual
Pak RT : “ Wan, saya dengar di sekitar kampung kita ini semalam ada perampokan”
Wawan :“ Iya pak, semalam memang ada perampokan.”
Pak RT :“ Kalau begitu, apa sudah ada polisi yang datang untuk menyelidikinya?”
Wawan : “ Saya dengar dari warga, nanti sore polisi datang ke sini pak”
Pak RT : “Apakah sudah pasti? Kamu sudah menghubungi polisi?
Wawan :“Sudah pasti pak, saya dan warga yang lain sudah menghubungi polisi”
3. Emosi
Bu Guru : “ Tati, kamu masuk final lomba menulis cerpen tingkat SMA mewakili
Sekolah kita”
Tati : “ Benarkah bu ?”
Bu Guru : “ Benar Tati, kamu masuk final, Ibu puas dengan hasil kerja
keras kamu”
Tati : “ Terima kasih bu, saya tidak menyangka saya bisa masuk final”
Bu Guru : “ Iya, Ibu puas karena kamu bisa membuktikan bahwa kamu bisa”
4. Informasi Faktual
Toni : ” Pak, Bu, Toni ingin menyampaikan sesuatu kepada Bapak dan Ibu”
Bapak : “ Apa itu Ton?”
Toni : ” Tadi pagi Toni melihat Bi Inem mengambil perhiasan milik Ibu di kamar”
Bapak : “ Apa? Kalau begitu Bapak harus menemui Bi Inem untuk meminta
pertanggung jawabnnya”
5. Moral
Doni : “ Rika, mohon kau maafkan aku”
Rika : “ Apa kau sudah sadar dengan kesalahan mu?”
Doni : “ Aku sadar Rika…aku telah menduakan cinta mu”
Rika : “ Bagus kalau kau sudah sadar”
Doni :” Jadi bisakah kau memaafkan ku?”
Rika :”Iya, aku maafkan, tapi kau harus berjanji tidak akan mengulanginya “
6. Penyelesaian sesuatu
Pak Gayus :”Apa yang bisa saya bantu komandan?”
Komandan :”Kita telah diberikan tugas untuk mengamankan daerah ini”
Pak gayus :”Lalu apa yang bapak perintahkan untuk saya”?
Komandan :”Bisakah kau memimpin regu pasukan pengmanan itu?”
Pak Gayus :”Siap pak, tetapi mengpa bapak tidak memimpinnya ?”
Komandan :” Saya harus menemani istri saya melahirkan di rumah sakit”
Pak Gayus :”Siap pak, saya akan memimpin regu ini”

5. Aspek intelektual:
1 mengungkapkan sesuatu itu mungkin atau tidak mungkin
2 ingin mengetahui sesuatu itu mungkin atau tidak mungkin
3 menyatakan kemampuan atau ketidakmampuan
4 mengungkapkan apakah sesuatu itu masuk akal
5 ingin mengetahui apakah sesuatu itu masuk akal
6 ingin mengetahui tentang kemampuan dan ketidakmampuan
7 ingin mengetahui apakah sesuatu itu pasti atau tidak pasti
8 ingin mengetahui sesuatu itu pasti atau tidak pasti di antara orang lain

Aspek emosi:

1 mengungkapkan sesuatu itu menarik atau tidak menarik
2 ingin mengetahui sesuatu itu menarik atau tidak menarik
3 mengungkapkan rasa puas
4 mengungkapkan rasa tidak puas
5 ingin mengetahui rasa puas atau tidak puas
6 menyatakan pilihan
7 ingin mengetahui rasa senang dan setuju

6. Dialog:
Ani : “ Siapa yang telah mencoret catatan di buku ku?”
Beno : “ Saya An…”
Ani : “Tega nya kamu mencoret-coret catatan ku ! mengapa kau melakukan itu?”
Beno : ”Saya tidak tahu itu buku mu”
Ani : ” Saya kecewa Beno, kau telah lama berteman dengan ku, tapi kau seperti
itu”
Beno : ” Lalu kau mau apa? Aku tidka tahu itu buku mu An…”
Ani : ” Sudah lah aku tidak akan meminjamkan buku ku kepada kau lagi”

7. Guru : ” Anak-anak, dalam keseharian kalian, tentunya kalian pernah
bertengkar dengan teman kalian. Pertengkaran itu mungkin disebabkan
oleh salah paham atau mungkin karena teman kalian jahil kepada kalian.
Bilamana kamu membuat teman mu marah, apa kamu ucapkan kepada teman mu
itu, Irvan?”
Irvan : ” Maafkan saya, Pak!”
Guru : ”Bagus, tepat Irvan !”
Seandainya kamu yang marah kepada temanmu, dan teman mu itu minta maaf
kepada kamu, apa yang kamu ucapkan kepada teman mu itu, Bambang?”
Bambang : ”Saya memaafkan mu, seperti pak!”
Guru : ”Bagus sekali Bambang!”
Sekarang giliran kamu Riko, bilamana kamu melihat Kakakmu berdandan
dengan cantik, apa yang kamu ucapkan Riko?”
Riko : ” Wah, kakak cantik sekali hari ini!”
Guru : ”Tepat sekali Riko!”
Ada yang lain lagi?”
Ana : "Ada pak!”
Guru : “Nah, coba kamu kemukakan Ana!
Ana : “Kakak terlihat begitu mempesona”
Guru : ”Benar, ucapan seperti itu juga benar. Dalam mengungkapkan perasaan
kalian, kalian tentu menggunakan ungkapan yang berbeda, namun
perlu diingat bahwa walaupun berbeda-beda, ungkapan itu harus sesuai
dengan kondisi pembicaraan kalian saat kalian berbicara dengan teman
mu, atau kakak, atau orang lain.

8. 1. Untuk Paman : “ Paman, Bony mau pulang, cepat sembuh ya Paman”
2. Untuk Guru : “Pak, saya permisi mau pulang, cepat sembuh ya Pak, agar bisa
mengajar kami lagi di sekolah, kami rindu diajarkan kembali
oleh Bapak”
3. Untuk orang tua: “Ma, banyak istirahat ya ma…aku rindu sekali sama mama, mama
harus cepat sembuh.

9. a. Ibu dan ayah senang karena adik naik kelas.
b. Kami sekeluarga senang sekali karena ayah naik pangkat.
c. Saya ikut bahagia karena engkau telah menikah.
d. Saya terpesona karena engkau memakai gaun merah ini.
e. Ibu dan ayah ikut bangga karena kamu telah berhasil menyelesaikan kuliah
dengan cepat.
f. Yani dan Tika sangat kecewa karena mereka kalah dalam pertnadingan catur.
g. Paman tidak puas dengan hasil itu karena hasil itu membuat Paman dipecat dari
perusahaan.
h. Masalah itu tidak masuk akal karena tidak mungkin ada manusia yang bisa
seperti Tuhan.

0 comments:

Posting Komentar