Rabu, 02 November 2011

Puisi dan Prosa

A. Puisi
Puisi adalah sebuah karya sastra yang bahasanya dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias/imajinatif. Puisi merupakan hasil kesusasteraan yang ditulis dengan "tidak menuruti tata bahasa". Ia sebenarnya tidak terdiri daripada ayat-ayat yang lengkap, melainkan terdiri dari frasa-frasa yang disusun dalam bentuk baris-barisan. Lazimnya, puisi merupakan bahasa yang berirama dan apabila dibaca pembaca akan merasakan rentaknya. Contoh kesuasteraan puisi seperti: sajak, syair, pantun, gurindam, lirik, seloka, mantera dan sebagainya. Puisi merujuk kepada susunan / aturan ayat yang menyampaikan maksud dalam bentuk yang indah. Puisi adalah satu cabang kesenian manusia. Puisi boleh berdiri secara sendiri, dan boleh juga disulam dalam seni lain seperti drama puisi, him atau lirik.

Unsur-unsur intrisik puisi yaitu:
1. Tema
Tema yaitu pokok pikiran yang terkandung di dalam suatu puisi merupakan ide pokok yang menjiwai keseluruhan isi puisi yang mencerminkan persoalan kehidupan manusia, alam sekitar dan dunia metalisis yang diangkat penyair dari objek seninya.
1. Amanat
Amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis melalui puisinya.
2. Rima
Rima yaitu persajakan atau pola bunyi yang terdapat dalam puisi. Persajakn antarbunyi pada larik-larik puisi dinamakan rima eksternal, sedangkan persajakan bunyi-bunyi di dalam sebuah larik puisi disebut rima internal.
3. Ritme
Ritme yaitu perhentian/tekanan yang teratur.
4. Irama
Irama yaitu turun naik intonasi secara beraturan. Irama memiliki daya tarik dan kemampuan memberikan kesenangan kepada manusia. Yang dimaksud dengan irama dalam bahasa ialah pengulangan waktu dan pola tekanan yang terjadi secara teratur. Fungsi unsur irama/musikalitas dalam puisi adalah menguatkan keindahan puisi, memberi jiwa pada kata-kata dan membangkitkan emosi (kepuasan estetik).
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yaitu cara menggunakan bahasa agar daya ungkap atau daya tarik atau sekaligus kedua-duanya bertambah.
6. Diksi
Diksi yaitu pilihan kata yang dipergunakan penyair dalam membangun puisinya.
7. Citraan (pengimajian)
Citraan adalah gambaran angan (abstrak) yang dihadirkan menjadi sesuatu yang konkrit dalam tetanan kata-kata puisi.
8. Korespondensi
Korespondensi yaitu hubungan yang padu antarlarik-larik dalam bait, antarbait ang diikat oleh tema dalam suatu kesatuan logis.
9. Repitisi (ulangan)
Dalam puisi ibarat refein dalam musik, menghasilkan musikalitas. Hal-hal yang dapat diberi perulangan bisa saja mnengenai perulangan piukiran, persajakan, perlambangan dan lain-lain. Meskipun diulang-ulang bagian-bagian tersebut tidaklah membosankan karena ada fungsinya.

Unsur-unsur ekstrinsik puisi, yaitu:
1. Permasalahan hidup
Banyak sekali sekarang ini permasalahan hidup yang terjadi di dalam kehidupan kita. Dari semua permasalahan yang terjadi itu pengarang dapat menjadikannya inspirasi untuk menulis sebuah karya sastra.
2. Pengalaman
Pengarang biasanya menulis sebuah karya sastra berdasarkan pengalaman pribadinya. Semakin banyak pengalaman seseorang maka semakin banyak pula inspirasi yang diperoleh.
3. Latar belakang pengarang
Setiap pengarang tentu memiliki latar belakang yang berbeda. Oleh sebab itu, setiap karya sastra memiliki ciri khas tersendiri sesuai kepribadian pengarangnya.

B. Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jadi, prosa adalah karangan bebas yang mengekpresikan pengalaman batin pengarang mengenai masalah kehidupan secara terus terang dalam bentuk dan isi yang harmonis yang menimbulkan kesan estetik.
Prosa merujuk kepada hasil kesusteraan yang ditulis dalam ayat-ayat biasa, yakni dengan menggunakan tata bahasa mudah. Biasanya ayat-ayat dalam kesusasteraan akan disusun dalam bentuk karangan. Prosa adalah satu bentuk kesusasteraan yang lebih mudah difahami berbanding dengan puisi. Contoh bagi kesusasteraan prosa ialah: cerpen, novel, skrip drama, essei dan sebagainya. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.

Unsur-unsur intrinsik prosa:
1. Tema
Ide sentral yang mendasari suatu cerita.
Fungsi tema:
- Sebagai pedoman bagi pengarang dalam menggarap cerita,
- Sasaran/tujuan penggarapan cerita, dan
- Mengikat peristiwa-peristiwa cerita dalam suatu alur.
2. Amanat
Di sini dapat diartikan pesan berupa ide, gagasan, ajaran moral, dan nilai-nilai kemanusiaan yang ingin disampaikan pengarang lewat cerita. Amanat pengarang ini terdapat secara implisit dan eksplisit di dalam karya sastra. Implisit misalnya disiratkan dalam tingkah laku tokoh-tokoh cerita. Eksplisit, bila dalam tengah atau akhir cerita pengarang menyampaikan pesan-pesan, saran, nasehat, pemikiran, dan sebagainya.
3. Alur atau Plot
Rangkaian peristiwa-peristiwa cerita yang disusun secara logis dan kasualitas.
4. Perwatakan atau Penokohan
Pelukisan tokoh atau pelaku cerita melalui sifat-sifat, sikap dan tingkah lakunya dalam cerita.
5. Sudut Pandang
Tempat pengarang di dalam cerita yang mengisahkan ceritanya.
6. Latar atau Setting
Situasi, tempat, ruang, dan waktu terjadinya cerita.
7. Gaya Bahasa
Bahasa merupakan media yang digunakan pengarang untuk mengekspresikan pengalaman batin dan memproyeksikan kepribadiannya, sehingga karya sastra memiliki ciri-ciri yang personal.

Unsur ekstrinsik :
1. Permasalahan kehidupan
Hal-hal yang biasanya terjadi dalam hidup dapat diangkat menjadi sebuah karya sastra.
2. Falsafah
Pandangan hidup dapat menjadi dasar dalam membut prosa.
3. Cita-cita
Cita-cita pengarang yang tinggi itu dapat saja ia wujudkan dalam sebuah karya sastra.
4. Latar budaya yang menumpang kisah cerita.
Adat istiadat tempat pengarang tinggal.
5. Nilai moral
Nilai moral merupakan unsut penting yang wajib dimasukkan pengarang dalam sebuah karyanya karena mengandung pesan penting yang hendak disampaikan kepada pembaca.

0 comments:

Posting Komentar